Minggu, 15 Desember 2013

Ukhti, milikilah duri setajam mawar


Bismillahirrahmanirrahim..

Mataku menangkap sesosok wanita yang duduk tak jauh dariku. Di angkot yang sesak dan pengap ini, dia asik dengan dunianya sendiri. Entah apa yang sedang dia lakukan, dia hanya tertunduk tapi tidak tidur namun mulutnya terus berkomat kamit.

Aku memperhatikannya karena dia paling berbeda dari orang-orang yang ada di dalam angkot ini. Baju panjangnya, kerudung di kepalanya, seolah-olah tidak mengganggunya dari kesumpekan angkot ini.

Aah..daripada mikirin keanehannya dengan segala komat kamitnya, lebih baik aku membalas senyuman cowok di depanku yang dari tadi memperhatikanku.

***

Sedikit kisah menarik dalam kehidupan yang dialami sebagian wanita dan sebagian wanita yang lainnya dengan sudut yang berbeda.

Ada wanita yang bangga menjadi objek perhatian orang lain terutama laki-laki, pakaian yang menonjolkan aurat ataupun dandanan yang mencolok seolah-olah sudah menjadi sebuah kewajaran. Justru bila wanita yang tidak menonjolkan atau tidak berdandan yang menarik akan dipandang aneh.

Katanya kalau nggak kelihatan auratnya, nggak gaul. Kalau nggak dandan, nggak eksis. Dan kalau-kalau yang lain, yang membuat banyak wanita perlu menonjolkan dirinya hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan dan sebuah kebanggaan diri. Kehormatan dan rasa malu seakan-akan punah begitu saja bila dihadapkan dengan keinginan untuk diperhatikan banyak orang.

Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Apa kamu sebagai wanita mau disamakan dengan punuk unta yang miring? atau kah kamu bangga dengan pakaian tapi telanjang? Berlenggak lenggok tanpa rasa malu apalagi menjaga kehormatan di depan yang bukan mahromnya. Coba kamu renungkan sejenak, apakah kamu enggan mencium bau surga padahal bau surga itu bisa tercium dari jarak ribuan kilometer?

Hanya karena ingin dibilang gaul, kamu rela disamkan dengan unta. Apalagi hanya gara-gara ingin diakui sebagai wanita yang tidak ketinggalan jaman dengan pakaian telanjang dan tabarruj, kamu dengan mudahnya merelakan surga. Naudzubillah.

Ukhti, karena kau adalah saudariku. Maka milikilah duri setajam mawar yang mampu melindungi dirimu dari keangkuhan pemangsa.

Ukhti, karena kau adalah saudariku. Maka milikilah duri setajam mawar yang mampu menjagamu dari sembarang tangan, karena dirimu bukan lah barang murah yang mampu disentuh siapapun dengan mudah.

Ukhti, karena aku sayang padamu. Maka milikilah duri setajam mawar melalui jilbabmu dan kehormatanmu karena kau adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia.


Wallahua’lam bish shawwab.

http://www.bukanmuslimahbiasa.com/2011/06/ukhti-milikilah-duri-setajam-mawar.html

Pliiss deh…Jangan Ge-eR!

 
Bismillahirrahmanirrahim…

Assalamu’alaikum , jangan lupa nanti sore rapat :) , senyumku terkembang tanpa aku sadari. Ah..SMS dari Fadhil, Ketua organisasi yang sedang aku ikuti. Sudah 2 bulan ini aku mendampinginya sebagai sekretarisnya, dan sudah 2 bulan pula ia begitu perhatian padaku.

Wa’alaikumsalam, insyaallah akhi :) ,  balasan SMS pun ku kirim. Masih dengan senyum yang terkembang, pikiranku pun melayang pada wajah Cool nya dan tiba-tiba teringat pada perhatian-perhatiannya. Bahkan ia sering meningatkanku untuk Tahajjud dan Tilawah, tak jarang pula ia SMS aku hanya untuk mengingatkanku menjaga kesehatan. Siapa coba yang tidak bahagia diberi perhatian lebih seperti itu?

“Syifa?” aku menoleh mencari asal suara masih dengan senyum lebar yang ditimbulkan dari getar-getar SMS dari Fadhil.

“Senyum-senyum terus, mikirin apa Neng?”Rita menggodaku, sedangkan aku yang digoda hanya nyengir kuda.

“Apaan sih?cerita dong!”Rita menyikut lenganku perlahan.

“Mau tauuu…aja!”Aku meninggalkan Rita begitu saja.

SMS-SMS dari Fadhil terus mengalir deras, sederas perasaanku padanya. Aku merasa yakin kalau Fadhil memiliki perasaan khusus padaku. Lama-lama hati ni penat juga, ingin rasanya menumpahkan rasa, apa arti dari perhatian Fadhil padaku selama ini? paling tidak kita jadi sama-sama tahu bahwa kita punya rasa.

Akhi, terimakasih atas perhatiannya selama ini, sms antum selalu memberikan semangat tersendiri pada ana :) . Ku balas SMS nya dengan penuh harap ia akan membalas dengan mengatakan perasaannya. Namun, sedetik, semenit, sejam, bahkan semalaman pun tak ada balasan darinya. Bikin Kecewa.

“Hei, kenapa?”Rita melihat mimik sedih pada wajahku.

“Lagi kecewa!”

“Kemaren senyum-senyum, sekarang manyun.”

“Gimana nggak kecewa? Dia perhatian banget sama aku, tapi perhatiannya nggak jelas banget mau dibawa kemana!”

“Emang mau di bawa kemana?”

“Paling nggak aku tahu lah perasaan dia.” Aku marah-marah nggak jelas.

“Maksudmu siapa?”

“Fadhil”

“Fadhil? emang perhatian kayak apa?” Rita mengerenyitkan dahi, bingung.

“SMS dia itu lho Rit, perhatian banget sama aku. Sering ngingetin itu ini, sering SMS ngasih semangat. Kan aku jadi ngerasa diperhatikan lebih, Rit.”

Tiba-tiba saja tawa Rita pecah, sampai ada beberapa teman mahasiswa yang menoleh pada kami.

“Jadi kamu pikir Fadhil perhatian sama kamu?” aku semakin bingung di tengah tawa Rita.

“Ini isi SMS nya Fadhil?” Rita menunjukkan Hp nya padaku. Lho, isinya sama dengan SMS yang ditujukan padaku.

“Aku juga diperhatikan sama dia donk.” Aku bengong, bukankah harusnya Rita sebel, jengkel karena bukan cuma dia yang diperhatikan sama Fadhil? Harusnya dia marah dong seperti aku marah karena merasa dipermainkan sama Fadhil. Mukaku semakin memerah.

“Heh..kamu ini bukannya marah karena dipermainkan Fadhil, kok malah ketawa gitu!” Aku menodongkan muka marah padanya, sebenernya sih sama Fadhil cuma kebetulan aja adanya Rita.

“Ngapain aku mesti marah, sebel, dongkol, toh sejak awal aku tahu kalau Fadhil suka ngirim SMS yang katamu perhatian itu. Tapi perhatiannya bukan cuma sama kamu atau sama aku, tapi sama semua anggota di organisasi kita. Nggak cuma yang akhwat aja yang dikirimin SMS ginian, yang Ikhwan juga kali. Kok bisa kamu nggak tahu? Kalau dia mau ngirim SMS khusus biasanya dia akan menambahkan kata akhi atau ukhti tergantung siapa yang dia kirimi SMS” Rita masih tertawa.

Aku langsung membuka SMS-SMS nya, ternyata apa yang dikatakan Rita benar, SMS khusus untukku hanya menanyakan tentang keorganisasian, dan Rita benar lagi kalau dia selalu mencantumkan kata Ukhti kalau ada SMS khusus untuknya, sedangkan untuk seluruh anggota organisasi, dia tidak menambahkan kata ukhti atau akhi.

Aku sungguh malu, bagaimana mungkin aku tidak tahu tentang ini. Bukankah anggota di organisasi kami banyak, kok tidak ada satu pun yang berbicara padaku tentang SMS itu, apa karena aku nya yang merasa tak perlu membicarakan SMS itu karena takut ada yang salah paham.Aahh…menyebalkan!

“Makanya jangan suka ke Ge eRan!” Rita masih bisa berbicara disela tawanya. Mukaku makin memerah, bukan karena marah tapi karena malu. Tetap saja aku merasa dipermainkan.

AKHI JAHAT. SMS pun terkirim padanya. Sedangkan yang dikirimi SMS tidak mengerti maksudnya, hanya bisa mengerenyitkan dahi dan mengelus dada.

***

Ingat sahabat, apapun yang dikirimkan lawan jenismu padamu entah itu dari SMS, ataupun lewat jejaring sosial, bukan berarti itu bentuk perhatian khusus untukmu. Bisa jadi dia kirimkan juga untuk orang lain, so jangan keGe-eRan dulu.

Terkhusus untukmu Ukhti, kamu sering kali merasa keGe-eRan apabila ada lawan jenis yang sedikit memperhatikanmu. Saya tahu itu adalah Fitrahmu yang memang senang diperhatikan, namun rasa itu harusnya bisa dikontrol menjadi lebih baik.

Kontrol lah rasa Ge-eR mu agar jangan sampai menjebakmu pada rasa kecewa, apalagi sampai menangis bombay…Pliss deh…nggak banget! Sehingga, jika ternyata si dia memiliki perhatian pada wanita lain, kamu tidak akan kecewa. Caranya, perhatian darinya jangan diperhatikan. Baca saja, tersenyumlah, lalu lupakan. Itu akan lebih baik.

Tetap Semangat Menggapai Jannah-Nya!

Duhai akhwat yang bersahaja..

Engkau adalah mutiara berharga..

Harapan bangsa dan agama..

Bukan hanya fisik yang harus dijaga…

Akhlak juga harus dihiasi..

dengan lembaran hidup islami…

Wallahua’lam bish Shawwab.

www.bukanmuslimahbiasa.com

Jangan Menantiku, cantik!

 
Bismillahirrahmanirrahim…

“Maukah anti menantikan ana, ukhti? Ana pasti akan segera melamar setelah selesai kuliah” ujar seorang ikhwan dibalik hijab internet. Tak ada jawaban, sepertinya akhwat di sebrang sana sedang menimbang-nimbang.

“Tapi kalau antum justru memilih orang lain gimana? Nanti ana nunggu lama ternyata antum nggak kunjung datang.”Akhwat ini masih berpikir yang masuk akal, belum dibutakan.

“Nggak ukhti, andai anti tahu harapan ini begitu besar. Tapi tak mengapa kalau anti nggak menunggu ana, mungkin anti bukan jodoh ana. Semoga saja ana mendapatkan jodoh seperti anti, karena hanya anti yang ana harapkan untuk jadi ummi dari anak-anak ana kelak,” aku sang ikhwan.

Luluhlah sudah mata dan hati sang akhwat dengan kata-kata pujangga, berhasilah sudah mereka membuat janji angan-angan yang tak pasti. Atau jangan-jangan itulah daya tarik syetan untuk mengawali sebuah hubungan yang  memuakkan.

***
Lain lagi dengan seorang akhwat yang sedang terlihat bersedih juga dibalik hijab Internet.

“Mas, yakinlah aku akan menanti kedatanganmu. Aku akan menunggumu menyelesaikan kuliahmu,”aku sang akhwat sendu.
 
“Aku yakin adik mampu, tapi banyak hal yang perlu pikirkan selain menanti kehadiranku. Laki-laki mana yang nggak senang kalau dinantikan kehadirannya. Cuma, kau berhak untuk tidak menantikanku ukhti. Kau tau, aku tak ingin terbebani rasa penantian, dimana ketika kau dan aku nggak berjodoh, mungkin akan terasa sakit,” balas seorang ikhwan disebrang sana.

“Tapi aku..”

“Afwan dik, aku nggak mau memberimu harapan apa-apa dan aku juga nggak berharap terlalu banyak padamu. Dan maaf sekiranya hubungan ini, kau anggap sebagai harapan. Plis, jangan menantiku. Kau pun berhak bahagia, menantiku bukan pilihan untuk bahagia, karena semua masih gelap di depan sana.”

Aku memang mencintaimu tapi aku juga berhak berharap ada cahaya di kegelapan. Tapi kau benar mas, tak ada kepastian di depan sana, karena aku dan kamu tak pernah tahu siapa jodoh kita kelak. Sedangkan harapan hanya keinginan manusia yang sering kali disusupi syetan. Ya, mungkin syetan tengah menyusupi hatiku dengan nafsu yang tak pernah aku sadari. Andai semua laki-laki paham arti penantian.

***

Ya, andai semua laki-laki paham betapa beratnya rasa penantian yang kadang terasa amat panjang, dan tak jarang di akhir penantian ternyata menyakitkan.

Aku nggak mau membahas siapa yang salah atau siapa menanti siapa, yang ingin aku bahas ketika kamu memberikan harapan untuk sebuah penantian, benarkah kamu akan mampu mewujudkannya?

Menanti hanya teori yang terlihat begitu mudah, tapi faktanya nggak semudah membalikkan telapak tangan. Wajar kok, kalau setiap insan merindukan pendamping, menanti-nanti saipakah yang akan menjadi jodoh seumur hidupnya. Hanya saja akan menjadi nggak wajar ketika sebuah penantian menjadi bagian dari sebuah permainan.

Permainan dua insan yang belum halal saling menanti dalam ketidakpastian, karena katanya cinta, katanya sayang, katanya dan katanya lagi dengan berbagai alasan, jadi nekat untuk tetap berjalan di lorong yang nggak pernah tahu dimana dan kapan sampai ujungnya. Dan kamu tahu, bagian ini lah yang paling disukai syetan.

Karena dianggap saling menanti, pacaran berbungkus ta’aruf pun jadi, maksiat sudah nggak pernah dianggap lagi, pokoknya terobos halang rintang sekalipun melanggar syariat. Syetan tengah bekerja begitu mudahnya karena hatimu sudah nggak ada pelindungnya. Yang penting menyenangkan, padahal kamu nggak pernah tahu apa yang akan menantimu di depan.

Benarkah jodohmu adalah dia yang kamu nantikan, setelah sekian lama kamu hanya saling sapa dengan obrolan sok manis, sok perhatian. Sayangnya, banyak dari mereka hanya ingin menggoda saja, bahkan cuma ingin menunjukkan kehebatan mereka dalam takluk menaklukkan. Dan bisa saja kamu menjadi salah satu korbannya.

Mendingan kamu menantikan jodoh pilihan Allah Subhanahu Wa Ta’ala daripada hanya menantikan ketidak pastian, iya kalau dia ternyata jodohmu, kalau bukan? Penantian panjang yang sia-sia kan? Bersabarlah cantik,penantianmu tak akan pernah sia-sia jika kau pasrahkan pada-Nya.

Bolehlah kalau kamu bilang itu salah satu ikhtiar, tapi pikirkanlah apakah tak ada ikhtiar yang lain sampai kamu rela menantinya? Bila itu bagian dari ikhtiar, kamu dan dia nggak akan menunda-nunda untuk segera menikmati kehalalan, bukan menikmati yang sebaliknya walaupun terlihat menyenangkan.

Cantik, menantilah di jalan yang diridhio Allah dan Dia akan menuntunmu pada  penantian yang tak akan pernah menyakitimu. Hentikanlah untuk berharap pada kekosongan, yakinilah jika dia memang serius untuk menjalani sebuah hubungan, dia akan melamarmu bukan memberimu angan-angan. Sadarilah, jangan ragu menolak jalan yang nggak di ridhoi-Nya.

Ikhwan, kau sangat tahu banyak wanita sedang menanti kehadiranmu. Jangan kau manfaatkan kelemahan mereka sebagai pelampiasan kehebatanmu dalam menaklukkan mereka. Bukankah kau ingin mendapatkan wanita shalihah yang akan melahirkan generasi Rabbani yang memanggilmu ‘Abi’? Bagaimana mungkin kau akan mendapatkannya jika kau masih meruntuhkan harapan wanita-wanita yang sedang galau akan jodohnya? Janji Allah pastilah benar, bila kau mensholehkan diri, insyaallah kau pun akan mendapatkan yang sebanding denganmu.

Jikalau sesuatu dimulai dengan yang tidak baik maka hasilnya pun akan jauh dari kata baik, namun jika sesuatu dimulai dengan yang baik sesuai syariat yang Allah berikan, insyaallah akhirnya pun pasti membuatmu tersenyum cantik :) 

Wallahua’lam bish Shawwab.

www.bukanmuslimahbiasa.com
(A.I)

Kau Tak akan Pernah Menemukannya.!


Bismillahirrahmanirrahim…

“Nggak ah, dia kurang tinggi. Ntar kalo jalan sama  aku kayak anak tangga berjalan. No..No..No…jorok pula!” Kata Anindia sambil mengibas-ngibaskan jari telunjuknya.

“Ah, kebanyakan permintaan! Yang ini kurang tinggi, yang kemarin kurang Macho, yang kemarinnya lagi kurang keren. Maumu yang kayak gimana sih, Nin?” ujarku sebal.

“Yang tinggi, yang kaya, yang macho, yang keren, harus pinter, bla…bla…bla….”

“Tauuu…ah!” Kututupkan tangan di kedua belah telingaku.

“Ihh…gimana donk? aku emang nggak bisa menerima mereka, mereka nggak sesuai sama kriteriaku!”

“Terus aja cari! Ubek-ubek aja dunia, ntar kalo ketemu yang sempurna, kamu jangan ilfil ya kalau ternyata dia juga masih suka ngupil atau kentut..hahaha.”

“Idih, jorok ih!”

“Mana ada manusia yang nggak ngupil atau ngentut? Manusiawi itu mah! Kalau kamu nggak mau nerima, ya cari aja yang nggak suka ngupil atau kentut. Kalau udah ketemu, bilang-bilang ya.”

Aku ngacir meninggalkan Anindia sambil cengar cengir.

***

Kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, benar! Tak ada yang meragukan ini termasuk aku, kamu, kita. Namun, masih banyak yang meragukan bahwa dirinya bisa menerima orang yang kurang sempurna menurutnya.

Alasannya sih, karena kalau cocok dengan impian bisa membuat sebuah perkawinan menjadi langgeng, benarkah? Kamu mungkin bisa membayangkan, betapa bahagianya seseorang yang mendapatkan orang yang diimpikan dan dicintainya menjadi belahan jiwa setelah akad. Aku pun yakin kalau kamu mempunya impian yang sama.

Kelanggengan sebuah pernikahan bukan hanya karena kamu menikah dengan pilihanmu, orang yang kamu cintai, atau orang yang menurutmu dan membuatmu sempurna, tapi karena kamu dan dia bisa saling menerima keadaan masing-masing, keadaan dimana kalian tidak pernah bisa sempurna.

Ketika kesempurnaan itu menjadi sebuah inti dari impian, maka yakinlah kamu akan kecewa. Jika suatu saat nanti pasanganmu melakukan sesuatu yang jauh dari rasa sempurnamu, kamu akan merasa bahwa kamu telah dikhianati olehnya. Padahal yang mengkhianatimu adalah impian kesempurnaanmu.

Itulah yang dirasakan sebagian orang yang melakukan, hubungan tanpa status, pacaran, ta’aruf ‘kacangan’, atau apalah namanya. Dia tahu bahwa pasangan tanpa statusnya tidaklah sempurna, hanya saja yang dia lihat cuma yang baik-baiknya saja. Begitu juga sama pasangannya, yang dia perlihatkan cuma yang bagus-bagusnya aja, giliran yang jelek kudu diumpetin. Namun, saat dia telang menggelar akad dan tahu pasangannya tidak sesempurna ketika pacaran, dia langsung menangis bahkan nyaris bunuh diri. Tapi, itulah pilihan. Kamu, aku, kita diberi akal untuk membedakan mana yang seharusnya dinilai sempurna, dan mana yang hanya kebohongan.

Ingatlah sobat BMB, kita hidup bukan untuk mencari kesempurnaan, namun untuk melengkapi ketidaksempurnaan. Impian kita bolehlah sempurna, mendambakan pangeran berkuda putih, hanya saja kita juga harus paham kalau sang pangeran bisa saja orang yang pelupa, nggak keren, bahkan mungkin jorok. 

Tugas kitalah yang nantinya untuk menyempurnakannya. Ketika dia lupa, kitalah yang mengingatkan. Kalau dia nggak keren, kita buat keren. Kalau dia jorok, tugas kita untuk membantunya membersihkan yang seharusnya.

Kita sempurna jika kita mau menerima ketidaksempurnaan. Jika kamu ingin mencari kesempurnaan dari seseorang, maka kamu tak akan pernah menemukannya.

Wallahua’lam bish Shawwab.

sumber: www.bukanmuslimahbiasa.com
(A.I)

Why Me?

 
Bismillahirrahmanirrahim…

“Iihhh…. Kenapa yang dibahas selalu wanita sih? Lagi-lagi yang dipermasalahkan kesamaan  gender, Poligami terus sekarang neraka juga katanya milik wanita. Segitunya ya jadi wanita!” Curhat seorang sahabat BMB padaku.

“Sesungguhnya aku melihat kalian ( Wanita )sebagai penghuni neraka terbanyak.” (Hr. Bukhari dan Muslim).

Waw… Ada apa nih sama wanita? Apa karena di dunia ini udah tampak kalau wanita lebih banyak dari laki-laki, atau karena terlalu banyak “pameran” wanita dimana-mana.

Coba kita pahami kata Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya : “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.

Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tadzkirah halaman 369)

Masyaallah… Saya jadi ingat kata Rabiatul adawiyah bahwa laki-laki memiliki satu nafsu dan sembilan akal, sedangkan wanita memiliki satu akal dan sembilan nafsu..hohoho… Menakjubkan… Tidak heran kalau Imam Qurthubi berkata hawa nafsu mendominasi wanita,tapi..perlu digarisbawahi..kadang-kadang atau mungkin kebanyakan laki-laki yang memiliki sembilan akal tidak mampu menahan satu nafsu yaa nafsu syahwat , dan sayangnya, wanita yang memiliki satu akal tetep aja nggak mampu menahan sembilan nafsunya apalagi nafsu terhadap harta.

Apa yang di katakan Imam Qurthubi tentang penyelewengan agama bisa kita liat dari banyaknya yang mengaku wanita, muslimah ,atau akhwat yang sejatinya memakai baju tapi telanjang, berlenggak lenggok karena sombong dan nggak taat terhadap Allah dan suaminya, bahkan mereka tidak bisa mencium wangi surga padahal wanginya bisa dicium dari jarak yang teramat jauh..Naudzubillah..

Nggak salah kalau ternyata penduduk neraka banyak wanita, lihatlah betapa banyak wanita dengan “pameran” aurat dimana-mana, bahkan dijadikan komuditas untuk dijual auratnya demi keuntungan dunia yang akan hilang pada waktunya, liat saja di televisi banyak iklan atau film-film yang didominasi kaum hawa dengan menonjolkan aurat mereka. Biarlah mereka mungkin tak tau malu, jadi berbuat sesuka mereka, Rosulpun berkata demikian kalau sudah nggak punya malu, berbuatlah sesukamu.

So.. Benahilah pakainamu sesuai syariat, menutup aurat dari ujung rambut sampai ujung kaki kcuali telapak tangan dan wajah( An Nur 31) dan pakailah jilbabmu sesuai yang sudah ditentukan (Al ahzab59), tidak ketat alias longgar, tidak menerawang, tidak tabarruj,dan tidak memakai wangi-wangian yang bisa menimbulkan fitnah.

Nggak cuma penutupan aurat yang perlu dibenahi, tapi bagi yang sudah memiliki suami, kufur terhadap suami bisa mengakibatkan kita terjerumus pada neraka, ini disampaikan Rasulullah terhadap sahabat-sahabatnya
“Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang diantara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)

Kalau pun ada manusia yang boleh sujud terhadap manusia lainya, maka istri harus sujud terhadap suaminya, begitulah sabda Rasulullah..aahh..sepertinya mudah untuk patuh terhadap suami, nyatanya tidak semudah yang terlihat karena setiap manusia memiliki karakter dan pribadi masing-masing, tentu dengan keunikannya sendiri-sendiri. Jadi terkadang masing-masing suka “ngedumel” alias ngomel-ngomel.  Biarlah hal itu jadi kebijakan antara suami istri untuk saling menjaga dengan segala perbedaan.

Itu tadi kenapa banyak penghuni neraka dari kaum hawa,tapi yang merasa kaum adam jangan merasa bangga, tugas kalian lebih berat dari pada kami, kalianlah yang bertanggung jawab terhadap kami, bahkan kami di janjikanlebih hebat dari bidadari surga (hadits) apabila kami mampu menjadi sholihah. Dan  kami akan berusaha untuk itu..Insyaallah..

Pertanyaan menarik saya dikemukakan sahabat saya,”Kenapa Hantu, jin, setan, kebanyakan digambarkan sebagai wanita, bukannya ini pelecehan terhadap wanita?”.

Wanita dengan seluruh auratnya bisa mengandung fitnah, bahkan dalam sebuah hadits digambarkan,wanita bila menghadap depan di atasnya ada setan agar semua laki-laki melihatnya, apabila wanita menghadap belakang di atasnya pun akan ada setan agar laki-laki tetap melihatnya..sungguh setan..pintarnya dirimu..
Bisa jadi asumsi masyarakat tentang bentuk hantu kebanyakan wanita karena wanita itu bisa lebih menakutkan dari pada setan manapun dengan “pameran” auratnya, bisa jadi karena doktrin film-film kalau nggak hantunya wanita yaa nggak serem bahkan kalau nggak dibumbui dengan yang sexy-sexy bisa nggak laku  filmnya..Naudzubillah..

Kita hidup berdampingan, kita wajib saling menolong, kami (muslimah) tercipta dari tulang yang bengkok, nggak bisa diluruskan begitu saja, bisa patah ntar. Kami juga nggak mau untuk terus bengkok, apalagi bengkok dari ketentuan Allah, kita luruskan bersama-sama itu akan lebih baik, agar tercipta generasi yang lurus dan kuat untuk membangun keimanan kita agar bisa menembus surgaNya.

Menjadi wanita itu indah..Menjadi muslimah itu lebih indah..Menjadi mukminah jauh lebih indah..tapi menjadi Sholihah itu adalah pilihan.

Wallahua’lam bi Showwab.

sumber : www.bukanmuslimahbiasa.com